Rektor UIN Syahada Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, MAg, melakukan Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Syahada Padangsidimpuan dengan PT. Alami Teknologi Shariah

Rabu/14-09-2022, Padangsidimpuan-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Syahada Padangsidimpuan gelar workshop kegiatan perbankan syariah yang dilaksanakan Selasa-Rabu /13 s.d 14  September 2022 di Auditorium UIN Syahada. Kegiatan workshop ini mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Tentang Bank Digital dan Fintech Syariah”. Sebagai narasumber, hadir Mhd Handika Surbakti, Islamic Economist | Youth Dev Strategist. Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Wachid Asad Muslimin, Ph.D Economics at Lancaster University Management School. Workshop ini dirangkai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Syahada Padangsidimpuan dengan PT. Alami Teknologi Shariah serta Implementing Arrangement (IA) antara FEBI UIN Syahada dengan PT. Teknologi Alami Shariah dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia.

Penandatangan Implementing Arrangement  antara FEBI uin Syahada dengan  PT. Teknologi Alami Shariah dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia yang disaksikan Rektor Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, MAg dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ihkwanuddin Harahap, MA

Workshop dibuka oleh Dr. Erawadi, MAg, Wakil Rektor Bidang Akademik. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kita memahami konsep ekonomi Islam sekalipun di dalam Alquran tidak disebutkan  secara rinci tentang ekonomi, namun hanya menyebutkan tijarah yang artinya perdagangan. Oleh karena itu, perdagangan bukanlah kata yang asing buat kita dan tentunya diera sekarang ini, kita harus mengikuti perkembangan teknologi sehingga pola transaksi perdagangan sudah berubah menggunkan sistem digital . Ungkap Wakil Rektor.

Foto bersama dengan narsumber Mhd Handika Surbakti(tengah) bersama Wakil Rektor Dr. Erawadi, MAg, Dekan FEBI Dr. Darwis Harahap, MSi beserta unsur pimpinan FEBI pada pembukaan acara

Pada kesempatan yang sama, Dekan FEBI menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kreativiitas mahasiswa agar mereka melek akan teknologi dan mengetahui perkembangan teknologi saat ini karena hampir segala aspek kehidupan kita terutama transaksi ekonomi saat ini menggunakan layanan keuangan sistem digital atau financial technology (fintech).

Mhd. Handika Surbakti sebagai narasumber diantaranya menyampaikan tentang perkembangan fintech syariah dimana saat ini tercatat ada 17 di Indonesia yang sudah memiliki izin operasional dan tahun 2022 Indonesia menduduki peringkat 3 dunia saat ini. Ia menjelaskan fintech syariah merupakan fintech yang menyelenggarakan aktivitas bisnis sesuai prinsip syariah dan jenis fintech syariah meliputi Payment, P2P (peer-to-peer) lending, crowdfunding, dan inovasi keuangan digital. Oleh karena itu,  khususnya bagi mahasiswa saat ini harus  menyiapkan pengetahuan teknologi sehingga kita bisa terlibat didalamnya. Ujar beliau

Pada hari kedua Wachid Asad Muslimin, Ph.D menjelaskan tentang isu keuangan syariah global dan nasional dimana penetrasi pasar keuangan syariah untuk market share perbankan syariah Indonesia stagnan di sekitar 6,5% dalam 2 tahun terakhir, 61% penyaluran pembiayaan perbankan syariah, market share digital 55% ditambah lagi pertumbuhan industry halal yang semakin meningkat begitu juga jumlah populasi muslim yang juga ikut meningkat ini berarti ada kebutuhan  untuk merevolusi lebih besar lagi industry keuangan syariah dengan teknologi. Dengan transformasi digital saat ini, bisnis perbankan bisa berjalan tanpa hambatan waktu dan tempat. Semua layanan perbankan bisa masuk dalam transformasi digital banking. Mulai dari penyediaan informasi, pembukaan rekening, sampai akses ke semua produk perbankan seperti tabungan,  kredit, deposito dan lainnya. Beliau juga menjelaskan pentingnya digital banking saat ini dikarenakan hampir transaksi yang kita lakukan serba online, bisa diakses kapan saja, lebih aman, menawarkan banyak kemudahan lebih hemat biaya, menjanjikan keuntungan berlipat, disukai nasabah dan lain sebagainya, Ungkap Wachid saapan akarabnya.

Peserta mendengarkan secara hikmat pada sesi workshop Perbankan Syariah