Dok. Humas FEBI, President and CEO INCEIF Malaysia Prof.Dr.Dato’ Azmi Omar (2 kiri) bersama Kepala Cabang BI Sibolga Aswin Kosotali (kiri) dan Ketua Senat UIN Syahada Padang Sidimpuan Prof. Dr. Ibarahim Siregar MCL memberikan penjelasan tentang ekonomi Islam dan ekonomi sosial yang dipandu oleh Rodame Monitorir Napitupulu, MM

Rabu 27 Juli 2022, Padangsidimpuan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan menggelar 3-nd International Conference on Islamic Economic, Finance and Social Finance (ICONICSOF) 2022 dengan mengusung tema “Strengthening Islamic Economic, Financial Digitalization and Sustainability” 25 s.d 26 Juli 2022 di Auditorium UIN Syahada Padangsidimpuan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dan reviewer yang berkompeten dibidangnya yaitu Aswin Kosotali Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Prof. Dato’ Azmi Omar (President and CEO, INCIEF Malaysia), Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL, Ketua Senat UIN Syahada Padangsidimpuan, Prof. Dr. Mohammad Eskandar Shah Mahd Rasid, Associates Profesor Hamed bin Khalifa University, Qatar Foundation, Rifki Ismal, Ph.D, (Assistant Secretary General (ASG) Standart and Reasearch Islamic Financial Services Board (IFSB) Malaysia), Prof. Dr. M.Shabri SE, M.Ec dari Universitas Syiah Kuala dan Dosen FEBI IAIN Padang Sidimpuan Dr. Abdul Nasser Hasibuan, M.Si. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Syahada Padangsidimpuan Dr. Ikhwanuddin Harahap, M.Ag dan Direktur Pascasarjana Dr. Fatahuddin Aziz Siregar, M.Ag unsur pimpinan UIN Syahada, dosen, pegawai dan civitas akademika FEBI UIN Syahada Padangsidimpuan.

Kegiatan Internasional Conference kali ini terasa lebih spesial karena dihadiri Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, SH.,MM. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi dan merasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat dalam memberikan sumbangsih pemikiran dalam permasalahan ekonomi, ditengah-tengah kondisi perekonomian yang sebenarnya tidak sedang baik-baik saja, ujar beliau.

 

Foto bersama dengan narasumber, Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, SH.,MM. beserta unsur pimpinan UIN Syahada Padangsidimpuan

Melalui vidio conference Rektor UIN Syahada Dr. H. Darwis Dasopang, M.Ag membuka kegiatan secara resmi, dalam sambutannya beliau menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat menyelenggarakan kegiatan besar ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat dengan harapan memberikan pencerahan, penguatan pemahaman dalam kajian ekonomi syariah dan berkontribusi dalam ilmu pengetahuan serta mampu menjawab permasalahan-permasalahan ekonomi yang ada. Begitu juga kepada para penulis yang telah dan akan mempersentasekan hasil penelitiannya, semoga mampu memberikan kontribusi di level internasional.

Dekan FEBI Dr. Darwis Harahap, MSi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan penguatan kajian ekonomi syariah di era digital saat ini, sekaligus memberikan kontribusi peguatan pemahaman terhadap peserta conference sehingga nantinya tersampaikan ke masyarakat umum. Dekan melanjutkan,  International Conference on Islamic Economic Finance and Social Finance yang ke-3 ini menghadirkan 7 keynote speaker dan presenter artikel yang berasal dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia diantaranya, UINSU, IAI TAZKIA, STAIN Madina, IAIN Kudus, UIN Syahada, dan UGM. Internasional conference ini dirangkai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Syahada dengan Internasional Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF). Kegiatan seminar dipandu oleh Rodame Monitorir Napitupulu, MM dan Annida Karima Sovia, ME selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Aswin Kosotali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menyampaikan tentang sinergi untuk menjaga stabilitas dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional sangat diperlukan. Ditambah lagi resiko Stagflasi yang dihadapi saat ini meliputi, ketegangan Geopolitik, Zero Covid Policy Tiongkok, gangguan rantai pasokan, proteksionisme pangan. Ekonomi Syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Empat faktor utama pendorong ekonomi syariah global: 1) Pertumbuhan penduduk (muda) muslim yang tinggi; 2) Pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi dan cepat; 3) Negara-negara OIC memfokuskan pada pengembangan pasar produk halal; dan 4) Nilai-nilai Etika Islam yang mendasari praktik bisnis dan lifestyle. Ungkap beliau

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Syahada dengan Internasional Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF)

Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL menjelaskan bahwa digitalisasi ekonomi Islam dapat merambah ke berbagai aspek ekonomi, baik mikro dan makro ekonomi. Saat ini peran digital sangat luar biasa, hampir semua perekonomian menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau digitalisasi, baik dalam kemasan produk maupun dalam pemasaran produk, sehingga lebih mudah dan cepat untuk mendistribusikan informasi yang digunakan untuk membuat pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan tanpa batas. Prof. Dato’ Azmi Omar menjelaskan 3 pilar dalam Sustainable Financial (keuangan yang berkelanjutan), 1) Pengelolaan lingkungan yang terdiri dari sumber daya alam, air, sanitasi, dan kualitas udara, energi konservasi, dan penggunaan lahan. 2) Prospek ekonomi, yang dinilai dari kemampuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari yang diharapkan dan bagaimana untuk mampu mengembalikan nilai investasi kepada semua pemangku kepentingan. 3) Penatalayanan masyarakat, dinilai dari pengelolaan urusan sosial masyarakat, pendidikan, pemerataan ekonomi, sumber daya sosial, kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup.

Prof. Eskandar Dr. Mohammed Eskandar Shah Mohd Rasid dari Qatar menyampaikan secara panjang lebar bahwa sistem keuangan dilihat pada konsep barat maka menjadi tidak inheren elitis atau merupakan mesin ketidakadilan ekonomi. Untuk menghadapi kondisi perekonomian saat ini, maka kita diminta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi krisis berikutnya sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Beliau mengatakan harus ada agenda reformasi yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha kecil. Deleveraging di semua tingkatan, mempromosikan instrumen hybrid dan berbasis ekuitas. Memperbaiki fundamental- mobilitas sosial, akses ke pendidikan berkualitas, ketahanan pangan. Prof. Dr. M.Shabri, SE., M.Ec., mengupas bagaimana kondisi perekonomian kita saat ini, terkhusus pada ranah perbankan. Berdasarkan penelitian yang beliau lakukan didapati bahwa perbankan syariah jauh lebih stabil dibandingkan perbankan konvensional. Namun, menurut beliau SDM yang mumpuni juga menjadi aset yang harus disiapkan, sehingga tidak hanya menyediakan lembaga yang berlabel syariah, namun betul-betul dihandle oleh SDM yang paham syariah, agar maqosid syariah bisa terealisasi dengan baik.

Rifki Ismal, Ph.D  menyampaikan dengan mengawali  memperkenalkan tentang Islamic Financial Services Board (IFSB), yakni lembaga keuangan internasional yang terdiri dari 50 bank syariah yang berasal dari negeri-negeri muslim, yang bermarkas di Malaysia. IFSB didirikan untuk menanggapi keterbutuhan kesentralan aktivitas keuangan syariah. Beliau menjelaskan bahwa stabilitas Ekonomi Islam menjadi harapan besar dalam mensyariahkan ekonomi dunia, sebab Ekonomi Islam menjadi satu alternatif besar yang sangat bisa diharapkan untuk memperbaiki masalah kesejahteraan. Dibutuhkan penyadaran dan pencerdasan ditengah-tengah masyarakat, agar masyarakat betul-betul memahami, bangga dan pada akhirnya siap untuk menerapkan perekonomian berbasis Islam secara sempurna.

 
Panitia ICONICSOF 2022 berfoto bersama dengan narasumber Prof. Dr. M.Shabri SE, M.Ec. dan Rifki Ismal, Ph.D seusai acara

Dr. Abdul Nasser Hasibuan, M.Si. wakil dekan bidang akademik FEBI menyampaikan perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya modernisasi kegiatan operasional Akuntansi. Manfaat dari modernisasi teknologi meliputi: penghematan biaya dan menurunkan cost, meningkatkan value dan daya saing produk, memberikan kemudahan, menambah keakuratan data dan jangkauan global, lebih teratur dan sistematis, mempermudah komunikasi antar karyawan.

Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan presentase hasil penelitian yang telah dikirim ke panitia dalam bentuk artikel. Kegiatan ini dibagi dalam dua room, masing-masing room ada 13 artikel yang akan persentase sekaligus di review oleh reviewer. Reviewer pada room pertama Prof. Dr. M.Shabri SE, M.Ec. dan reviewer room kedua Rifki Ismal, Ph.d,. Kedua reviwer ini mengulas serta memberi banyak masukan untuk artikel-artikel yang dipresentasekan peneliti.